Kamis, 16 Oktober 2008

"SURVIVE"

Menjadi seorang wartawan tidak hanya sekedar impian saya// Sejak duduk di bangku kuliah/ saya mulai menyukai profesi ini// Kata orang/ kalau sukses jadi wartawan/ saya bisa jalan-jalan keliling dunia//

Saya kemudian belajar untuk fokus/ dan mencintai dunia saya ini// Di bawah terik matahari dan guyuran hujan/ saya melaju tanpa henti// Memang sungguh melelahkan// Dapat dibayangkan/ untuk menggapai dunia yang sangat luas/ tenaga dan pikiran menjadi bayarannya//

Sudah hampir empat tahun/ saya menjadi wartawan// Kebetulan/ fokus kerja saya di bidang hiburan/ dan lebih tepatnya lagi/ saya menjadi wartawan infotainmen// Banyak orang yang mencibir pekerjaan saya// Banyak pula yang mengakui hasil karya infotainmen/ sebagai karya jurnalistik// Baik yang pro atupun kontra/ masing-masing punya pendapat sendiri// Sedangkan saya/ berusaha untuk berdiri di tengah/ tanpa peduli akan pendapat mereka//

Tadi malam/ seorang kawan datang menghampiri saya// Biasanya/ setiap perbincangan kami/ merupakan sebuah isu yang sedang hangat di kantor// Dan ternyata benar// program infotainmen dimana saya di tempatkan/ akan berada di bawah divisi programming// Sesaat saya kaget// Entah harus berkata apa/ mengingat../ sebelumnya pun beredar isu-isu yang tidak sedap untuk saya dengar//

Kemudian../ saya bertanya dalam hati?// Apakah saya ini masih seorang wartawan/ jika akhirnya saya berada di bawah divisi progarmming?// Pertanyaan inilah yang samapi sekarang/ berada di kepala// Dan entah siapa yang akan menjawabnya/ karena sampai sekarang pun/ saya belum mendapatkan jawaban yang tepat/ mengapa program berita infotainmen dimana saya bekerja/ tidak lagi satu atap dengan divisi pemberitaan/ seperti yang sudah-sudah//

Apakah ini akhir/ dari mimpi indah yang pernah saya bayangkan sejak kuliah dulu?// Sampai kapan saya bisa bertahan dengan kondisi ini?// Bagimana dengan nasib teman-teman yang lain?// Siapa yang mampu menjawab ini semua?//

Sampai tulisan ini saya buat/ saya dan teman-teman sepertinya hanya bisa bertahan dan pasrah// Dan barangkali/ mulai saat ini saya harus menanggalkan profesi kewartawanan saya/ karena sesungguhnya/ seorang wartawan hanya berada di satu tempat/ yakni/ "REDAKSI"//


Kebon Jeruk/ Oct/16/ 2008


Ronny
(Rep. Go Spot)

Rabu, 17 September 2008

"Brownies"

Hmmmm../ itulah ekspresi ku saat menyantapnya// Saat ujung lidah ini menyentuhnya../ rasa manis yang membungkus tubuhnya/ membuat diriku mabuk kepayang//

Dia sangat mengerti diriku// Begitu memahami sentuhan pertama yang aku berikan di setiap pertemuan kami// Lama..sangat lama..// Perlahan../ namun selalu ada kenangan setelah perjumpaan kami//

Mungkinkah ini yang dinamakan cinta sejati?// Tidak ada jarak/ selalu tentang kejujuran/ dan tentunya ikhlas menerima semua perbedaan yang ada//

Telah lama aku menantikan kisah ini// Sebuah cerita tentang cinta yang sesungguhnya// Memberi/ tak berharap untuk menerima// Tangisan hanya menjadi masa lalu// Sedangkan kebahagiaan/ menjadi harapan akan masa kini dan masa depan//




Kebon Jeruk, Sept 18, 2008



Kind Regards



Ronny

Jumat, 22 Agustus 2008

19 Tahun di Udara

Selamat pagi pemirsa// Salam hangat menyapa../ saat matahari baru saja terbit di ufuk barat// Ada yang baru di hari ini// Sesuatu yang sangat spesial../ hanya untuk anda//

Usia ku kini 19 tahun// Cukup matang../ sebagai stasiun televisi swasta pertama/ yang mengudara di bumi pertiwi//

Berbagai peristiwa nasional/ maupun dunia../ telah aku kabarkan ke penjuru nusantara// Dari sabang sampai merauke../ melewati khatulistiwa../ pusaka tercinta//

Tidak hanya informasi aktual yang aku suguhkan// Panggung hiburan tanah air/ aku persembahkan../ sebagai tanda cinta ku kepada mereka yang setia kepada ku//

Jarum jam berdetak cepat// Tanpa terasa/ usiaku kini bertambah// Begitu banyak perubahan yang terjadi// Mulai dari penampilan/ hingga sajian lezat/ yang aku suguhkan setiap harinya//

Kadang aku bertanya?/ apakah mereka tetap mencintai aku/ atau sebaliknya?// Sepertinya hanya merekalah yang dapat menjawab semua itu//

Gedung ini tetap berdiri kokoh// Segala keceriaan di dalamnya/ tetap bernaung disini// Berpacu dengan batas dateline/ aku masih tetap ada//

Selamat ulang tahun kawan// Tetaplah menjadi yang terbaik// Kepakkan sayap tegap mu di udara// Sekali lagi../ "SELAMAT"//

Best Regards


Ronny

Senin, 04 Agustus 2008

"ENDING"

Selamat pagi dunia// Itulah salam hangat/ yang aku sampaikan saat pagi memanggil// Tidak ada seribu bahasa/ yang ada hanya matahari yang masuk/ menyengat lewat jendela kamar yang terlihat usang// Hari ini/ sepertinya biasa saja//

Seperti biasa/ setiap aku bangun tidur/ aku melihat panggilan tidak diangkat/ atau pesan singkat yang masuk ke handphone// Ternyata/ ada satu panggilan tidak aku angkat..// Dari Tody/ teman semasa kuliah//

Dalam hati/ paling menanyakann perihal pernikahan ku pada tanggal 8 Agustus nanti// Kemudian/ aku beranjak menuju telepon di dekat kamar tidur ku// Innalillahi wainalillahi rojiun// Kata pertama yang keluar dari mulut ku ini/ Yang bener lo Tod?//

Berita yang aku dengar/ ternyata/ mantan pacar ku waktu di kampus dulu/ meninggal dunia// Dari yang aku dengar kemudian/ dia meninggal akibat depresi../ kehilangan anaknya yang baru berusia 3 bulan//

Tragis..//

Jumat, 01 Agustus 2008

"Bekerja Untuk Uang Atau Uang Yang Bekerja"

Uang...// Sepenggal kata ini/ sangat diminati oleh banyak orang// Mulai dari kalangan kelas bawah/ hingga kaum genset ibukota// Sebelum manusia mengenal uang/ sebuah benda yang dianggap bernilai/ digunakan sebagai alat pertukaran//

Pada jaman dahulu/ mencari uang../ sepertinya bukan sebuah obsesi// Mungkin saja/ pada jaman tersebut// setiap kebutuhan hidup// di dapat dengan saling bertukar barang//

Misalnya saja/ jika kita mengingingkan buah semangka/ sebagai alat pertukaran/ bisa di tukar dengan buah pisang/ atau dengan sesuatu yang berharga lainnya//

***Next Scene***

Sering dengan bergantinya waktu/ banyak hal yang terjadi di dunia// Penemuan benda-benda berharga seperti emas/ perak/ dan perunggu/ lebih diunggulkan sebagai alat pertukaran//

Alangkah majunya pengetahuan manusia// Baik emas/ perak/ atau perunggu/ masing-masing berbeda nilainya// Emas/ tentunya bernilai lebih tinggi/ daripada perak/ ataupun perunggu// Hingga saat ini/ hukum itu/ masih berlaku//

Pada saat itu/ manusia mulai berlomba untuk mendapatkan emas// Alam ternyata menyimpan banyak kekayaan// Kekayaan yang hingga saat ini terus di cari/ bahkan bila perlu../ nyawa adalah taruhannya//

***Next Scene***

Entah sejak kapan/ manusia mulai mengenal uang sebagai alat pertukaran// Alat tukar yang satu ini/ menjadi idola baru// Semakin banyak uang/ semakin banyak pula/ barang yang akan di dapat// Semakin sedikit uang/ sedikit pula kebutuhan yang akan kita dapat//

Bekerja/ merupakan bagian penting/ apabila kita ingin mendapatkan uang// Tetapi../ permasalahan baru pun muncul ?// Seperti apa pekerjaan yang kita jalani/ jika ingin mendapatkan uang dalam jumlah besar?// Apakah bekerja tanpa henti/ atau sebaliknya?//

Kita seakan-akan mendewakan uang// Demi uang/ apapun akan kita lakukan// Hari ini dapat uang/ besok harus bisa lebih banyak mendapatkan uang//



Kind Regards


Ronny Hudaya





Selasa, 01 April 2008

Dunia Infotainment...Apakah Jurnalis Sejati..?

Kebon Jeruk, 2 April 2008

Suatu saat di kantor....,

Infotainment...//Sebutan ini kini kian melekat di hati masyarakat//Bagi pemirsa../ gosip miring dikalangan selebritis tanah air../ telah membuka mata kita/ fakta peristiwa yang terjadi dikalangan artis//

Saya sendiri baru bergabung/ di dunia infotainment/ sekitar 4 tahun yang lalu// Saat itu/ orang berbondong-bondong menciptakan sebuah tayangan/ yang berkiblat pada sebuah fakta terkini/ di seputar kehidupan selebritis//

Mulai dari teman biasa/ hingga akhirnya percintaan// Dari percintaan/ berlanjut ke pelaminan// Hebohnya lagi../ setelah menikah/ mereka berselingkuh// Dam akhirnya ruang pengadilan agama penuh sesak oleh kamera/ yang berusaha mendapatkan gambar artis yang sedang bercerai//

Inilah potret kehidupan para selebritis kita// Sebuah realita kehidupan/ ditengah gunjingan miring tentang arti "Infotainment" itu sendiri//

Ada pula kesedihan// Misalnya/ berita kematian yang terjadi dikalangan selebritis// Tidak sedikit/ berita kematian terkadang menjadi sebuah tanda tanya besar../ mengapa dia meninggal..?//

Di lain pihak/ berita tertangkapnya beberapa artis yang mengkonsumsi narkoba/ juga tidak lepas dari pandangan para pekerja infotainment/ atau yang akrab di sebut sebagai "Wartawan Infotainment"//

Inilah sebuah kenyataan// Inilah pekerjaan saya// Bergulat dengan para artis/ yang hanya mau memperlihatkan pembenaran sejati/ di depan kamera//

Kadang../ saya hanya bisa tertawa/ melihat tingkah laku mereka../ bila tanpa kamera// Mereka begitu liar/ begitu bebas mengekspresikan diri// "Mumpung sedang tidak di record"/ kata mereka sambil menggoda//

Saat ini/ infotainment tidak hanya mengejar rating semata// Infotainment kini/ telah menjelma menjadi sebuah industri/ yang menjanjikan keuntungan hingga milyaran rupiah//

Dari data yang pernah saya dengar/ dalam satu tahun saja/ bisnis ini mampu menghasilkan keuntungan/ kurang lebih 17 milyar// Wow../ sebuah angka yang fantastis/ untuk ukuran sebuah tayangan infotainment//

Sejak saya berkecimpung di dunia infotainment/ saya sadar../ banyak komentar negatif/ tentang profesi yang saya tekuni// Tidak hanya dari teman seprofesi/ pandangan negatif juga datang dari beberapa orang/ yang menganggap infotainment tidak lebih dari sekedar mengumbar "aib" semata//

Saya hanya bisa terdiam/ menerima semua kritikan itu// Dalam hati/ mungkin saja mereka tidak mengerti/ karena yang terlihat selama ini/ infotainment hanya itu-itu saja../ kalau tidak selingkuh../ ya pasti bercerai//

Tulisan ini saya buat bukan/ bukan untuk menjawab apakah pewarta infotainment itu/ adalah jurnalis sejati// Tulisan ini lebih kepada menggambarkan profesi saya sebagai wartawan infotainment//

Tulisan ini saya buat/ juga bukan untuk diperdebatkan/ karena intinya/ hanya saya lah yang tahu/ apakah saya ini seorang jurnalis sejati/ atau sebaliknya//


Courtessy by,


Badboys